Tuesday, December 29, 2015

MERINDU

Banyak yang tak membicarakan rindu.
Lebih banyak yang merasakannya,
Tapi lebih banyak lagi yang mendiamkannya.
Karena diungkapkan pun sia-sia.

Biar tulang rusukku ditusuk angin subuh.
Karena rinduku lebih mengaduh.
Haruskah sakitku sampai kambuh?
Agar terbuka hatimu yang selama ini acuh.

Senja datang, aku pulang dengan bis.
Diiringi air mata karena teleponku tak kau gubris.
Rasaku jangan sampai habis.
Kau selalu menghindar dengan alasan tak logis.

Rinduku meradang.
Tapi berita bilang, kau takkan datang.
Aku ingin jadi yang terbaik dan aku berjuang
Tapi kau tak menganggap dan terus menghilang.

Maaf jika terus-terusan menyalahkan.
Karena Rinduku yang tak kau balaskan.
Tapi aku juga tak mau ditinggalkan.
Bergantung sendirian pada harapan-harapan.
Kampret. Lagi-lagi buat si Angin.



Desember2015

No comments:

Post a Comment