Friday, October 9, 2015

Radang Rindu

Aku jatuh terluka waktu itu.
Lalu kau datang dengan setangkai mawar
Membangkitkanku & membuatku tersenyum segar
Kita selalu berbincang saat malam biru menjelang

Itulah alasanku terjaga malam ini,
Menunggu kau yang telah membisu

Pagi datang, mataku terbuka lebar
Semburat mentari muncul di pipi.
Masih teringat kejadian semalam,
Tapi pagi itu mawarmu hampir layu.

Senja datang,
Warna jingganya hangatkan luka
Ingin ku berbisik padamu ucapkan terimakasih,
Tapi angin malah berhembus kencang
Menyesakkan nafas, tinggalkan panas.
Sungguh! Mawarmu telah layu
Ingin ku letakkan di vas, tapi durinya terlalu tajam.

Aku terluka karena mawarmu.

Kau pergi.
Bagai angin singgah lalu berlari
Bagai mawar berduri berumur sehari.

Kini malam kembali menerjang.
Tapi mawarmu berubah lebih pekat daripada malam
Bagai duka dan sendu mendalam.

Rinduku meradang
Tapi berita mengatakan kau takkan datang.

Ombak menghempas karang,
Dan aku hanya bertanya pada bintang;
Siapa sebenarnya dirimu? Yang singgah sebentar lalu hilang bersama angin senja yang datang?